Migrasi

Dear all netter….

Untuk kemudahan pengelolaan, dan kelancaran penulisan pengalaman dalam mendesain perumahan, saya bermaksud memindahkan blog ini ke blog baru, yang tentunya konten dan tampilan insya Allaah akan dibuat sama atau bahkan lebih baik.

Semoga berkenan…

Salam- AN

November 18, 2011 at 10:45 am Tinggalkan komentar

Rumah Pondok Hijau Bandung

Rumah ini memiliki luas total bangunan 320 m2. Dinding kamprot dan kusen alumunium merupakan perpaduan yang pas untuk kasus rumah ini.

pondok-hijau01

pondok-hijau02

pondok-hijau03

pondok-hijau04

pondok-hijau05

Desember 12, 2008 at 9:13 am 2 komentar

Renovasi Rumah Di Cijerah

Rumah ini berada di kompleks Bumi Asri Cijerah Bandung..sekarang sudah selesai pembangunannya, di isi kalau orang ‘jakarta’ datang ke Bandung pas Weekend, atau hari raya. Paling sering di pakai arisan ibu-ibu kompleks perumahan…alasanya :…enak…tariis (dingin).
Dana yang di habiskan untuk merenovasi rumah ini sekitar 70 Juta. Beberapa Triks agar rumah ini ditekan biayanya diantaranya Plafond ekspos kayu lapis 6 mm yang di nat, dinding dari conblock ekspos di cat, dan lantai atas ditutupi kayu lapis 2 cm.
hal-01
hal-02
hal-03

Desember 12, 2008 at 9:04 am 3 komentar

RUMAH MUNGIL

Toleransi Kenyamanan

Apa yang ada dibenak kita saat mendengar Rumah Mungil?….Mmm…mungkin imajinasi kita akan membayangan rumah dengan ukuran tanah 6×10 (60m2)….6×12 (72m2)…..atau bahkan 8×15 (120m2)…..8×20 (160m2). …… Jawaban yang muncul tentu saja sangat beragam, sesuai dengan persepsi masing-masing individu. Untuk pembahasan ini, persepsi saya tentang rumah mungil adalah rumah dengan ukuran tanah dibawah120 m2 saja…

Saya ingin mengajak kita semua untuk sejenak kembali ke masa lalu, di masa penjajahan Belanda. Pada masa ini beberapa area perumahan sudah dirancang di beberapa kota besar di Indonesia. Yang menarik adalah bahwa standar luas tanah ideal untuk bisa mendirikan bangunan minimal kurang lebih 500 m2. Salah satu alasannya adalah untuk menjaga dan mendapatkan sistem sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik. Bila kita perhatikan, rumah-rumah tersebut tidak saling berdempetan/menempel satu dengan yang lainnya, sehingga dapat dipastikan bahwa semua ruangan akan mendapatkan aliran udara dan cahaya secara langsung, dan sudah tentu syarat rumah yang sehat sudah dapat dipenuhi.

Latar belakang kehidupan seseorang, lingkungan tempat dia dibesarkan dan cara dia dibesarkan akan banyak mempengaruhi tingkat toleransi kenyamanan seseorang terhadap rumah yang akan di tinggali kelak setelah dewasa, berkeluarga, dsb. Contohnya, bagi seseorang yang tinggal di daerah padat kota, di gang-gang…saya bisa membayangkan, mungkin anda akan sangat terbiasa dengan kondisi rumah seperti yang saya sebutkan diatas (60 – 120m2). Tetapi bila anda di masa kecil tinggal di daerah Menteng Jakarta..atau kawasan Dago Bandung….bagaimana ya rasanya tinggal di rumah yang memiliki luas tanah 60m2?…..

Tidak apa Mungil…. tapi harus Nyaman dan Sehat….

Siapa yang tidak ingin memiliki rumah di atas tanah 500 m2 seperti jaman ‘baheula’?..Di saat sekarang, dimana harga tanah dan bangunan melambung dan luas lahan yang semakin terbatas, sepertinya sebagian besar dari kita akan berat untuk bisa mencapainya. Tapi.sudahlah, kita tunda dulu ‘mimpi’ itu, kita fokuskan saja ke hal yang memang sangat dimungkinkan, yaitu mewujudkan rumah mungil anda dengan memasukkan unsur-unsur pembentuk kenyaman ke dalam rumah.

Kecenderungan yang sering terjadi pada rumah mungil biasanya adalah luas bangunan yang dimaksimalkan dengan menyisakan sedikit saja tanah untuk ruang terbuka. Itu pun berada di depan bangunan dan difungsikan sebagai garasi. Akibatnya muncul hal-hal yang kurang baik, yang seringkali tidak disadari karena sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Kondisi yang kurang baik ini antara lain adalah lembab, sirkulasi udara yang kurang baik, boros energi (lampu harus dinyalakan pada siang hari) dan lain-lain. Kondisi ini sebenarnya dapat dihindari sejak awal pembangunan atau renovasi rumah, yaitu dengan berkonsultasi pada pihak yang kompeten dalam bidang ini (Arsitek). Berikut ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian utama dalam merencanakan atau merenovasi rumah, agar tercipta kenyamanan yang diharapkan :

1. Sirkulasi (pergerakan orang) yang efisien

Sengaja saya tempatkan pembahasan sirkulasi ini pada urutan pertama, sebab ini hal penting yang lebih banyak terlupakan. Bagi saya, bila rumah memiliki luasan yang sangat terbatas, maka mengatur pergerakan orang di dalam rumah mejadi solusi yang sangat penting untuk mencapai sirkulasi yang sangat efisien agar ruangan tidak terasa sempit . Dalam teori, luasan dapat dikatakan efisien jika area pergerakan 15 % dari total keseluruhan luas rumah. Misalnya luas total rumah adalah 100 m2, maka luasan pergerakan orang di dalam rumah hanya 15 m2 saja, selebihnya (85%) adalah ruang-ruang sesuai dengan fungsi yang di inginkan (R. Keluarga, R Tidur, R. Tamu dll). Untuk memudahkan mengatur/mengecek sirkulasi yang efisien, maka ketika anda akan membangun/merenovasi, bayangkanlah perabotan rumah yang akan akan ditempatkan. Berikut terdapat contoh optimasi sirkulasi yang saya kira cukup efisien.

rt-sirkulasi

2. Ruang terbuka pada Rumah

Fungsi dari ruang terbuka ini adalah untuk memasukan udara dan cahaya siang ke dalam rumah agar di dalam ruang dapat terjadi pergantian udara sehingga udara di dalam ruang akan tetap segar dan cukup cahaya.

lay-out-pmi-viii-7

3. Pemilihan Furniture rumah yang selektif

stephane-perruchon-design-furniture

Pemilihan furniture rumah tangga yang selektif dibutuhkan untuk mendukung kesan ruang yang luas di dalam ruang yang terbatas. Selektif dalam melihat dimensinya (besar – kecil), warnanya (gelap-terang). Selain itu, dari segi fungsi, sangat dianjurkan furniture juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan. Misalnya, kursi sofa yang didalamnya bisa memuat mainan anak, atau ruang di bawah tempat tidur yang juga dapat dimanfaatkan untuk tempat penyimpanan dan fungsi lainnya.

4. Elemen Estetikgentong0011

Setelah ketiga point di atas dapat di capai maka akan lebih lengkap seandainya bisa dimasukkan unsur-unsur estetik ke dalam ruang. Misalnya, memasukan efek lampu pada salah satu dinding yang terdapat koleksi foto atau terdapat lukisan. Atau rubah lampu hias alumunium pada ruang keluarga dengan lampu hias yang bermaterikan bahan alami seperti rotan atau lainnya, sehingga kesan lembut akan muncul dalam ruang anda. Atau masukan unsur tong tanah liat yang berdiameter 50 cm ke dalam ruang terbuka yang di tanami tanaman kesukaan anda, sehingga suasana segar akan selalu hadir di dekat anda..

November 6, 2008 at 3:23 am 6 komentar

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

September 16, 2008 at 6:41 am 1 komentar


Kategori

  • Blogroll

  • PORTFOLIO

  • Feeds